Description
“Buku yang ditulis oleh Mahmudi ini adalah sumbangan berharga untuk urun rembuk bersama dalam mengatasi problem paradigma sains modern yang kita hadapi. Dengan menggali konsep Scientia Sacra Seyyed Hossein Nasr, secara bernas Mahmudi mengurai kemungkinan tawaran paradigmatik bagi keluhuran masa depan kemanusiaan dan peradaban. Relevansi buku ini mengemuka jika dikaitkan dengan upaya beberapa perguruan tinggi keagamaan Islam di Indonesia untuk membumikan praktik integrasi dan kesatuan ilmu agama dan sains dalam pendidikan tinggi beberapa tahun ini.”
Mushthafa, Wakil Rektor III Instika Guluk-Guluk, Sumenep, alumnus Utrecht University dan NTNU.
“Buku ini menarik dari dua segi. Pertama dari segi tokoh yang dikaji, dan kedua dari segi tema yang diangkat. Seyyed Hossein Nasr adalah filsuf Muslim modern paling terpandang. Menggali pemikirannya berarti mengbadikan salah satu legasi keilmuan terbaik yang pernah ada dalam era modern ini. Sedangkan tema Scientia Sacra sangat penting untuk dikaji dalam rangka mengingatkan kita bahwa ilmu pengetahuan modern sedang terpuruk akibat kehilangan dimensi sakralnya. Selamat membaca.”
Abdul Kadir Riyadi, M.Sc., Ph.D,, Guru Besar Filsafat Tasawuf UIN Sunan Ampel Surabaya
Rasio ketika digabungkan dengan ritual adalah sama-sama jalan intelektual menuju Tuhan. Inilah yang memungkinkan pengetahuan suci dtimbang secara utuh. Di sini, karya penulis layak ditelaah di tengah pesimisme sains modern terhadap agama. Tatkala pengetahuan hanya mengagungkan akal budi, kemungkinan kekacaubalauan akan meruyak. Untuk itu, pengetahuan tidak bisa berdiri sendiri, tetapi berkelindan dengan tujuan yang jauh lebih mulia yakni menyelamatkan kehidupan manusia. Buku ini membantu pembaca untuk menepis keraguan manusia terhadap kebenaran abadi dari Tuhan.
Ahmad Sahidah, Dosen program pascasarjana Universitas Nurul Jadid
Reviews
There are no reviews yet.