Sebagai proyek ideologis, modernitas tidak bisa dilepaskan dari kepentingan ekonomi-politik neoliberal, yang selama ini telah menggurita di seluruh belahan dunia. Maka dari itu, di tengah gagap gempita kemajuan dunia hari ini, kita perlu bertanya: Apakan benar, seluruh teknologi yang selama ini berkembang adalah untuk kita? Benarkah kemajuan teknologi digital yang selalu dikenal lewat jargon Revolusi Industri 4.0 mampu mengubah tatanan dunia ini lebih beradab?
Pertanyaan-pertanyaan ini dijawab dengan lugas oleh Byung-Chul Han dalam buku ini. Filsuf kelahiran Korea Selatan ini, berhasil mendedah kepada publik, bahwa modernitas atau teknologi tidaklah steril dari misi ideologis. Artinya ia tidak netral sebagaimana yang diepekikkan David Chalmers dalam buku termasyhurnya Reality+: Virtual Worlds and The Problems Philoshopy (2022). Justru melalui teknologi, neoliberalisme kini hadir dengan wajah barunya yang lebih ramah dan santun dalam mengondisikan publik agar bersujud di hadapannya.
